Saya Adalah Seorang Blogger Yang Menulis Untuk Anda dan Berusaha Menyajikan Info Yang Terbaik

Bagaimana Sich Cara Mengetahui Rating Suatu Acara Televisi?

Pada Hari : Wednesday, November 4, 2009 | Jam : 11:24 AM
Sebelum kita bahas, cara mengetahui rating suatu program televise, berikut adalah diantara daftar acara televisi yang pernah memperoleh rating tertinggi :
Misteri Gunung Merapi (Mak Lampir) di Indosiar,
AVI (akademi fantasi Indonesia) di Indosiar,
Sinetron Bidadari di RCTI,
Dahsyat di RCTI,
Dunia Lain di Trans TV,
Termehek-mehek di Trans TV,
Rahasia Ilahi di TPI,
Empat Mata di Trans 7,
Itu adalah beberapa program acara yang pernah mendapat peringkat tertinggi,



Bagaimana pengambilan data kepemirsaan televisi itu dilakukan?
Cara penghitungan rating televisi adalah memakan sistem TAM (Television Audience Measurement)Pesawat-pesawat TV dan peralatan lain yang dihubungkan dengan TV, misalnya DVD player, Play Station, dll di masing-masing rumah panel dipantau secara elektronik oleh sistem Peoplemeter. Masing-masing anggota rumahtangga diberikan sebuah tombol khusus pada handset Peoplemeter (misalnya tombol 1 untuk Ayah, tombol 2 untuk Ibu, dsb). Anggota rumahtangga diminta untuk menekan tombol handset pada saat menonton TV, dan menekan kembali ketika selesai menonton. Pengambilan data dilakukan melalui dua sistem, yaitu online dan offline. Pada sistem online, data diambil setiap malam melalui sistem telepon yang diset secara otomatis dan dihubungkan dengan sistem pengolahan data sentral di kantor AGB Nielsen Media Research. Sistem online ini dilakukan untuk penarikan data harian (daily rating) di kota Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sedangkan rumah panel yang masih offline di kota lainnya akan didatangi petugas Liaison Officer untuk mengganti modul (alat perekam data) setiap hari Minggu untuk data kepemirsaan hari Minggu hingga Sabtu pada minggu sebelumnya.



Siapa saja yang dijadikan panel dalam pengukuran kepemirsaan televisi (Television Audience Measurement)?
Anggota dari rumahtangga yang memiliki pesawat televisi dalam kondisi berfungsi dengan baik dan berusia 5 tahun ke atas. Semua rumah tangga di 10 area survei AGBNielsen memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi panel melalui penyaringan dan pemilihan dengan metode stratified random sampling (penarikan sampel secara acak bertingkat yang dimulai dari tingkat kotamadya hingga ke tingkat RT/Rukun Tetangga; dari masing-masing RT terpilih dipilih satu rumahtangga untuk menjadi panel). Dengan demikian, tidak ada satu rumahtangga pun yang dapat mengajukan diri untuk menjadi panel.



Bagaimana metode Stratified Random Sampling dilakukan dalam proses pemilihan panel?
Pertama-tama, 50 unit rumah tangga dalam lokasi yang memiliki TV dan berada pada lokasi yang berdekatan dikelompokkan dalam sebuah Primary Sampling Unit (PSU). Kemudian, pada masing-masing PSU, rumah-rumah dalam interval tertentu didata demografinya. Kemudian hasil pendataan tersebut dikompilasi, dan dipilih secara acak rumah tangga untuk dijadikan panel dengan mempertimbangkan proporsi umur, gender, serta SES sesuai dengan kondisi populasi. Proporsi populasi didapatkan dari hasil TV Establishment Survey.



Apakah yang dimaksud dengan TV Establishment Survey ?
TV Establishment Survey merupakan survei yang dilaksanakan secara tahunan dan bertujuan untuk :

*Menetapkan ukuran dan profil demografi penduduk yang memiliki televisi di kota-kota yang dijadikan target Peoplemeter, juga karakteristik penerimaan televisi serta detail kepemilikan barang-barang rumah tangga dari rumah-rumah di area-area itu.

*Untuk mengidentifikasi variabel-variabel demografik untuk penghitungan jumlah populasi yang sebenarnya dan proyeksi selama pembuatan TV rating. Juga untuk mengetahui jumlah total masing-masing variabel.

*Untuk membentuk kelompok rumah tangga menjadi panel Peoplemeter.

*Untuk menetapkan atau meninjau variabel kontrol dan matrix kontrol untuk pemeliharaan panel.



Mengapa tingkat penyebaran panel tidak sama di tiap kota?
Survey AGBNielsen mencakup 10 kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Banjarmasin. Tingkat penyebaran panel didasarkan pada survei awal atau Establishment Survey (ES) di 10 kota tersebut. Dari ES, akan didapatkan jumlah rumah tangga (berusia 5 tahun ke atas) yang memiliki TV yang berfungsi dengan baik atau disebut populasi TV. Dari populasi TV, akan diperoleh proporsi populasi TV untuk masing-masing area. Berdasarkan ES, proporsi populasi TV di 10 kota secara berturut-turut adalah: Jakarta-55%, Surabaya-20%, Bandung-5%, Yogyakarta-5%, Medan-4%, Semarang-3%, Palembang-3%, Makassar-2%, Denpasar-2%, dan Banjarmasin-1%. Dengan demikian, jumlah panel yang direkrut adalah berdasarkan pada proporsi populasi TV di masing-masing kota tersebut. Dengan kepemilikan TV di Jakarta adalah 55% dari total kepemilikan TV di 10 kota, maka 55% panel yang direkrut ada di Jakarta, dst.
Hal yang sama juga berlaku dalam hal penyebaran panel berdasarkan target pemirsa, misalnya Status Ekonomi Sosial (SES), pendidikan, pekerjaan, dsb. Sama dengan penyebaran panel per area yang telah dijelaskan diatas, pembagian panel per SES juga didasarkan atas ES. Jika dari ES tergambar bahwa populasi TV Jakarta sejumlah 19% berasal dari SES A, maka panel SES A yang direkrut pun sebanyak 19% dari total panel Jakarta.



Berapa lama usia panel dan bagaimana prosedur penggantian panel?
Lamanya sebuah rumahtangga menjadi panel adalah maksimal 2 tahun, namun penggantian panel tidak dilakukan secara serentak. Tingkat berhentinya suatu rumahtangga sebagai panel secara normal adalah 20-25% dari rumahtangga yang ter-install setiap tahunnya. Tidak ada penggantian yang dipaksakan dalam keadaan normal. Selain penggantian secara normal terjadi pula penggantian panel diakibatkan karena beberapa alasan, diantaranya:

Penolakan panel rumahtangga untuk meneruskan kerjasama

Menolak karena tidak memperbolehkan meng-install semua TV

Perubahan pada kondisi/keadaan anggota rumah tangga

Pindah rumah/renovasi



Apa yang sesungguhnya diberikan oleh TAM untuk industri?
TAM (TV Audience Measurement) memberikan masukan (dalam kepemirsaan TV) bagi agensi periklanan dan pemilik produk yang menggunakan TV sebagai medium untuk mengkomunikasikan produk mereka.



Apakah Rating Program?
Rating Program adalah rata-rata pemirsa pada program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total. Angka Rating Program didasarkan atas unit waktu terkecil 1 menit.



Mengapa rating program diperlukan?
Karena jaringan, stasiun TV, dan produser program tentunya ingin mengetahui apakah orang menyaksikan acara mereka atau tidak, siapa saja yang menonton, dan berapa banyak jumlahnya.



Kapan rating program dipakai?
Ketika ingin mengetahui banyaknya pemirsa yang menonton suatu program pada lintas periode waktu tertentu.



Kapan share pemirsa dipakai?
Share dapat digunakan ketika ingin mengukur persentase pemirsa yang menonton program tertentu dibandingkan dengan program-program lainnya dalam periode waktu yang sama.



Jika rating sebuah program rendah, tidakkah akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan?
Beberapa pelaku penyiaran memutuskan untuk melanjutkan program tertentu tanpa harapan untuk meraih rating tertinggi. Beberapa lainnya memutuskan untuk menghentikan tayangan. Hal ini tergantung pada tujuan utama dan strategi bisnis mereka.



Apakah TAM mengukur kualitas program acara?
Tentu saja tidak. Hasil pengukuran hanya akan memberitahu tentang berapa banyak orang yang menyaksikan acara mereka atau kuantitasnya. Banyaknya jumlah orang yang menonton pun tidak bisa secara langsung dikaitkan dengan alasan suka/tidak suka



Jika responden lupa menggunakan handset Peoplemeter ketika sedang menonton TV, bagaimana pengumpulan data kepemirsaan dari responden tersebut ?
Jika TV menyala tanpa seorangpun menekan tombol pada handset, perangkat Peoplemeter akan memberikan sinyal peringatan berupa suara dan running text “Siapa menonton?”. Jika suara dan teks tersebut diacuhkan, AGBNielsen akan bisa mengidentifikasikannya saat data diproses melalui Periodic Statistic Report terhadap “analisis kepemirsaan yang tidak lolos produksi”. Ada patokan tertentu untuk data kepemirsaan yang lolos quality control produksi. Jika patokan tersebut terlampaui, maka data kepemirsaan dari rumahtangga tertentu akan disingkirkan dan tidak akan diproses. AGBNielsen juga akan mengirim petugas untuk melakukan re-edukasi panel untuk menekan tombol. Jika rumahtangga panel tidak memperlihatkan perkembangan setelah dire-edukasi, maka panel akan dilepas untuk diganti dengan panel yang baru.



Apa imbalannya untuk keluarga responden?
Sebagai apresiasi atas partisipasi sebagai responden AGBNielsen, panel mendapatkan poin setiap bulannya. Panel dapat memilih hadiah – yang berupa perabot rumahtangga, seperti timbangan, pan, setrika, tea set, dinner set, panci, kompor, blender, dsb – dari katalog AGBNielsen berdasarkan poin yang dikumpulkan. Semakin lama waktu kerjasama, semakin besar poin yang bisa dikumpulkan. Nilai nominal hadiah yang diberikan tergantung pada jumlah poin tersebut.



Rumus Penghitungan Rating Televisi

Rating (%)= Audience : Universe x 100%

Contoh:

Pemilik TV (univers): 2800 rumah tangga

Yang menonton program “a” (audience) = 500 rt

Yang menonton program “b” (audience) = 300 rt

Rating program “a” =

500:2800x100%= 17,86 = 18

Jadi rating program ”a” adalah 18, karena 17,86 di bulatkan menjadi 18.

Rating program “b” =

300:2800x100%= 10,71=11

Jadi rating program “b” adalah 11, karena 10,71 di bulatkan menjadi 11.

Nach, kiranya begitulah cara menghitung rating program TV.

source:pelbagai sumber

2 comments:

Silahkan Berkomentar Aapaa.. Aja Yang Saudara Suka, Baik dan Buruk Akan Saya Terima!!!

Search

Artikel Lainnya


Arsip Blog